OPTIMALISASI LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MELALUI MEDIA BACAAN NOVEL
Drs. Sutijo
Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Bondowoso
Sutejo21051968@gmail.com
Abstrak: Delapan belas pendidikan karakter telah diterbitkan pada tahun 2013 lalu sebagai
bentuk kepedulian pemerintah terhadap merosotnya moral dan etika di Indonesia,
berbagai inovasi dihadirkan oleh guru untuk menggapai karakter siswa yang salah
satunya dengan novel yang dapat dikatakan sebagai sarana yang lengkap dalam memaparkan cerita dan hikmah yang mengandung
banyak nilai pendidikan karakter.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa nilai pendidikan
karakter pada Novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman
El-Shirazy, menerapkan
pembelajaran literasi dengan metode discovery learning, small group
discussion agar siswa dapat menangkap bacaan dengan baik serta mendapatkan
pendidikan karakter dari empat yang diberikan yaitu pendidikan karakter
religius, kerja keras, menghargai prestasi dan peduli sosial. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dipakai untuk menganalisis novel, observasi dan refleksi digunakan dalam kelas
untuk mendapatkan data hasil literasi siswa dan tanggapan siswa. Sumber data pada penelitan ini berupa novel
Merindu Baginda Nabi. Data pada penelitian ini berupa dialog antar tokoh dan
narasi yang disampaikan implisit dan eksplisit oleh pengarang serta tanggapan siswa tentang
pendidikan karakter pada novel.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa siswa merasa senang dengan metode ini, siswa dapat menangkap hikmah
dalam novel pada kutipan yang diberikan peneliti serta dapat menjawab
pertanyaan reflektif peneliti tentang pendidikan karakter.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Kemampuan
Literasi, Discovery Learning, Small Grup Discussion.
OPTIMIZATION OF LITERATURE AND CHARACTER EDUCATION FOR MADRASAH IBTIDAIYAH
STUDENTS THROUGH NOVEL READING MEDIA
Abstract: Eighteen character educations
were published in 2013 as a form of government concern for the decline in
morals and ethics in Indonesia, various innovations were presented by teachers
to reach student character, one of which was a novel which can be said to be a
complete means of explaining stories and lessons that contain a lot of
character education values. This study aims to describe some of the values of
character education in the novel Missing Baginda Nabi by Habiburrahman
El-Shirazy, applying literacy learning using the discovery learning method,
small group discussions so students can catch reading well and get character
education from the four given, namely religious character education , hard
work, appreciate achievement and social care. This type of descriptive
qualitative research is used to analyze novels, observation and reflection are
used in class to obtain data on student literacy results and student responses.
The data source for this research is the novel Missing the Prophet. The data in
this study are in the form of dialogue between characters and narratives
conveyed implicitly and explicitly by the author as well as students' responses
about character education in the novel. Based on the results of the analysis it
was found that students felt happy with this method, students could capture the
wisdom in the novel in the quotes given by the researcher and could answer the
researcher's reflective questions about character education.
Keywords: Character Education, Literacy Ability, Discovery
Learning, Small Group Discussion.
PENDAHULUAN
Generasi anak di tahun 2022 sudah masuk di era anak yang cendrung
berperilaku negatif akibat hadirnya teknologi dan pergaulan yang semakin bebas.
Bahkan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020 mendapati 123 kasus
anak yang berbau hal negatif seperti kekerasan fisik dan kekerasan seksual,
bahkan melihat zaman sekarang sudah banyak masalah negara yang berkenaan dengan
korupsi, nepotisme, sogok menyogok, tawuran dan freesex yang seakan menjadi
momok menakutkan untuk perkembangan negara (Lubis
& Nasution, 2017; Us’an & Suyadi, 2022). Pengoptimalan Pendidikan tentu
terus menerus ditingkatkan oleh lembaga dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia, karena ini tentu menjadi suatu kekhawatiran yang sangat
menakutkan bila melihat generasi zaman sekarang.
Salah satu harapan negara dapat
mendidik generasi muda ke jenjang yang lebih mementingkan moralitas dan etika
dimana sekarang mulai terkikis dan tergerus zaman (Hermawan,
Fazrin, & Darma, 2021). Pendidikan madrasah ibtidaiyah
merupakan suatu pendidikan yang secara mutlak sebagai dasar pendidikan
karakter, dari sinilah Pendidikan karakter serta peningkatan literasi perlu
terus diajarkan dan ditingkatkan kualitasnya. Tentu pemerintah menaruh harapan
besar pada Madrasah Ibtidaiyah untuk meningkatkan pendidikan karakter dan
literasi siswa sejak dini agar menjadi pribadi yang kuat dan teguh terhadap
moralitas dan etika bangsa (Hidayatullah,
2019).
Berbagai ujicoba dan penelitian
untuk meningkatkan pendidikan karakter telah banyak dilakukan, banyak metode
yang diterapkan seperti memaksimalkan budaya sekolah, melalui kegiatan pramuka,
kegiatan literasi, pembelajaran berbasis video serta melalui bacaan novel (Anggraini
& Zulfiati, 2017; Nugrahani, Widayati, & AM, 2019; Supriadi, 2014). Bahkan penelitian melalui novel
sebagai bacaan siswa banyak diterapkan untuk meningkatkan karakter dan
kegemaran membaca siswa. Novel sebagai karya sastra tentu banyak manfaat bagi
pembaca karena memiliki banyak makna kehidupan yang disampaikan secara inplisit
dan eksplisit yang disampaikan pengarang (Abdullah,
Waluyo, & Wardani, 2019).
Berbagai penelitian tentu merupakan
bentuk ikhtiar dari peneliti dan guru untuk mendapatkan kualitas anak didik
yang semakin baik dan berkarakter, sehingga peneliti juga memiliki fokus penelitian
bagaimana pengoptimalisasian literasi dan pendidikan karakter siswa Madrasah
Ibtidaiyah melalui media bacaan novel karena memiliki banyak bacaan mendidik
dan berkarakter yang dapat disesuaikan dengan pembelajaran siswa.
Usaha optimalisasi literasi siswa
telah banyak dilakukan, salah satunya oleh Faridah, Afifah,
& Lailiyah (2022) yang mencoba project based
leading digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi numerisasi dan digital
pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah, penelitiannya menunjukkan bahwa PBL
sangat efektif dalam meningkatkan literasi siswa.
Penelitian lain berkenaan literasi
oleh Afifah
& Istiqomah (2022), penelitian tersebut
memaksimalkan Mobile Learning sebagai peningkat literasi, terbukti hal
ini bisa menjadi inovasi pembelajaran di masa pandemi yang membuat peserta
didik memiliki ketertarikan atas suka, cinta, gemar serta berminat membaca.
Fokus pada penelitian pendidikan
karakter, penelitian Fauliyah,
(2020) menyebutkan bahwa penerapan novel
sebagai salah satu sumber untuk menerapkan karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah
dapat diterapkan melalui nilai-nilai pada novel dengan memanfaatkan program
sekolah serta pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai pembiasaan membaca,
berfikir dan berkarakter.
Penelitian Harsanti
(2017) mengungkapkan bahwa sastra dapat
digunakan sebagai media pencerahan mental serta intelektual dalam peningkatan
karakter, sehingga diharapkan dengan pembelajaran ini dapat juga menumbukna
kesadaran membaca dan menulis sesuai asas dan target negara untuk membina
pendidikan karakter.
Penelitian lain, Novianti
(2021) menghasilkan bahwa novel dapat
dijadikan salah satu media pembinaan pendidikan karakter, cakupan pendidikan
karakter pada novel Ayah karya Andrea Hirata dapat diterapkan di berbagai
kegiatan siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah seperti kegiatan ekstrakulikuler
dan intrakulikuler serta rutinitas kegiatan sehingga diharapkan menjadi
kebiasaan yang baik dalam pengambilan makna-makna kehidupan melalu novel.
Pada penelitian ini memiliki fokus
untuk mencari tahu bagaimana novel Merindu Baginda Nabi sebagai karya sastra
diterapkan dan dikembangkan sebagai media optimalisasi literasi dan pendidikan
karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bondowoso.
METODE
Penelitian ini
merupakan penelitian dengan metode kualitatif dengan beberapa tahapan yaitu 1)
peneliti mencoba mencari data-data pendidikan karakter pada Novel Merindu
Baginda Nabi dengan menggunakan metode analisis content, merupakan teknik
penelitian untuk mencari refernsi yang replikabel dan valid sesuai konteks
penelitian (Moleong, 2014); 2) peneliti menggunakan metode diskusi kelompok
kecil (Small Group Discussion) sebagai wadah mereka untuk bertukar
pendapat dan saling merefleksi antar teman terhadap pendidikan karakter yang
ada novel, Anggreni (2019) mengungkapkan bahwa teknik ini dapat digunakan
sebagai strategi kerjasama untuk meningkatkan prestasi siswa; 3) peneliti menggunakan ceramah, diskusi, demonstrasi
dan teknik tanya jawab terhadap siswa untuk mendapatkan data bagaimana kepekaan
mereka terhadap pendidikan karakter yang dibaca dan bagaimana refleksi minat
baca terhadap novel, Bungin, (2012) mengungkapkan bahwa proses ini merupakan teknik
memperoleh keterangan penelitian dengan tanya jawab tatap muka, selain itu
peneliti juga menggunakan discovery learning untuk meningkatkan
kemampuan mencari data dan meningkatkan kemampuan literasi siswa yang
disandingkan dengan pendidikan karakter yang ada pada buku bacaan seperti pada
penelitian Andriani & Wakhudin
(2020).
Data pada
penelitian ini berupa temuan-temuan pendidikan karakter Novel Merindu Baginda
Nabi karya Habiburrahman El-Shirazy dan hasil observasi partisipatif dengan
metode pembelajaran discovery learning. Sumber data pada penelitian ini
yakni berupa dokumen Novel Merindu Baginda Nabi, jurnal ilmiah dan teori
bacanaan berkenaan dengan penelitian, dan hasil obeservasi berkenaan
optimalisasi literasi dan pendidikan karakter melalui bacaan novel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Peneliti mengonsep beberapa langkah untuk menggapai
hasil penelitian berupa hasil konsep optimalisasi literasi dan peningkatan
pendidikan karakter melalui bacaan novel Merindu Baginda Nabi karya
Habiburrahman El-Shirazy, yang secara sederhana pada paparan berikut.
1.
Pencarian data
pendidikan karakter pada novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman
El-Shirazy oleh peneliti.
2.
Pengelompokan
siswa menjadi 4 kelompok di kelas.
3.
Pemberian data
bacaan kelompok.
4.
Siswa diminta
untuk mencari data bacaan yang diberikan dan diminta untuk membaca serta
memahami makna (kegiatan literasi).
5.
Kegiatan
refleksi untuk mengetahui bagaimana makna-makna pendidikan karakter
tersampaikan pada ingatan siswa.
6.
Kegiatan
refleksi untuk mengetahui hal yang menarik dalam pembelajaran dengan membaca
novel.
Tahap awal peneliti melaksanakan pencarian data dan
ditemukan 4 pendidikan karater yang cocok bagi siswa-siswi kelas 6 MI di MIN 2
Bondowoso, yaitu 1) pendidikan karakter religius; 2) pendidikan karakter kerja
keras; 3) pendidikan karakter menghargai prestasi; 4) pendidikan karakter
peduli sosial. Berikut beberapa kutipan tersebut.
Tabel 1 Temuan Data Pendidikan Karakter
No |
Jenis Pendidikan Karakter |
Kutipan |
1 |
Pendidikan Karakter Religius |
“Dari jendela
pesawat, ia menikmati ayat-ayat kauniyah. Hatinya terus bertasbih. Tak
terasa pelpuk matanya basah. Ia merasa seperti sedang bermimpi, tapi yang
dialaminya bukanlah mimpi. Itu nyata.” (El-Shirazy:1) |
“Allah telah memberikan nikmat berlimpah-ruah. Ia memiliki
segala yang dimiki remaja seusianya. Bahkan lebih, Allah juga telah
menganugrahunya orang tua angkat, yang mengasuhnya kasih sayang kepadanya. Ia
hidup berlimpah cinta.” (El-Shirazy:2) |
||
“Allah sangat
mencintainya, sangat menyayanginya. Itu yang selalu ia hayati. Itu yang
membuat hati dan kedua matanya basah dalam tahmid dan tasbih.” (El-Shirazy:2) |
||
“Yang jelas, banyak orang yang ingin meninggal seperti
Mbah Tentrem. Meninggal di dalam masjid, pas pengajian, berdzikir dan membaca
sholawat untuk kanjeng Nabi SAW.” (El-Shirazy:3) |
||
2 |
Pendidikan Karakter
Kerja Keras |
“Arum harus
bekerja keras untuk meraihnya dan ia akan bekerja keras untuk mempertahankan
prestasinya. Itu baru seru dan keren. Berkompetensi dengan sehat itu
mengasikkan.” (El-Shirazy:6) |
“Suasana rumah pak Mustain dan cerita keluarganya sangat
berbeda dengan keluarga tuan Bill Edwards. Di rumah pak Mustain masih kental
bau ingatan akhiratnya, masih ada kalimat sejenis “biar terang kubur kita
kelak,” tetapi di rumah tuan Bill Edwards sama sekali tidak ada. Yang ada
bagaimana bekerja secara profesional, fokus meraih dolar dan bagaimana
menikmati hidup semaksimal mungkin tanpa mengganggu orang lain.”
(El-Shirazy:19) |
||
“... ia pernah
dibuang di tempat sampah, sementara mereka tidak pernah. Tetapi harapan dan
cita-cita besar ada dalam jiwanya ia rasa tidak kalah” (El-Shirazy:20) |
||
“... maka saya harus belajar, tidak boleh malas, nanti
saya kalah. Saya bayangkan dia belajar dua jam, maka saya harus belajar tiga
jam. Maka saya merasa Arum adalah sparing partner saya dalam meraih
prestasi ...” (El-Shirazy:46) |
||
3 |
Pendidikan Karakter Menghargai Prestasi |
“Ia senang
memiliki rival berkompetensi yang cerdas seperti arum. Meskipun ia merasa
selama ini Arum kurang begitu bersahabat dengannya.” (El-Shirazy:6) |
“Apresiasi yang sangat hangat ia terima dari seluruh siswa
dan guru di sekolah itu. Dan tidak ketinggalan juga dari Tuan Bill dan Nyonya
Barbara. Ia harus mengakui dalam apresiasi pada prestasi, orang-orang Amerika
lebih baik dari orang indonesia...” (El-Shirazy:10) |
||
“Ya, di
Amerika ia sangat diapresiasi, tapi apresiasi ia dapatkan dari keluarga besarnya
di Indonesia jauh lebih dahsyat.” (El-Shirazy:25) |
||
“Tidak bisa, kau harus bersama kami, naik ke kelas dua
belas. Sebab kau absen tidak masuk kelas kan sudah diizinkan sekolah. Dan ke
Amerika kan pertukaran pelajar, jadi duta sekolah. Seharusnya sekolah bangga,
dong! Itu prestasi besar!...” (El-Shirazy:32) |
||
4 |
Pendidikan Karakter
Peduli Sosial |
“Nenek itu
menyelamatkannya sebelum hujan lebat turun. Jika hujan lebat itu turun dan ia
masih berada di tempat sampah itu, entah bagaimana kodisi nasibnya. Ia tidak
tahu.” (El-Shirazy:2) |
“Lalu Allah mengirim sepasang suami istri berhati malaikat
yang kini ia kenal sebagai kedua orangtuanya. Orang-orang memangguk mereka
pak Nur dan Bu Sal atau bu Salamah. Sepasang suami istri yang sudah delapan
tahun menikah tapi tidak juga dikaruniai keturunan. Pak Nur dan Bu Sal
memohon sampai menangi kepada mbah Tentrem itu agar mereka diizinkan merawat
dan mengasuhnya...” (El-Shirazy:3) |
||
“Hampir semua
orang mengakui bahwa mbah tentrem yang sederhana itu orangnya ikhlas, suka
menolong, dan baik pada siapa saja.” (El-Shirazy:3) |
||
“... Dan kalau bicara masalah dermawan, mungkin dari satu
kampung ini orang yang paling dermawan. Masjid ini berdiri di atas tanah
wakafnya. Subhanallah, dari jualan nasi pecel bisa wakaf tanah untuk masjid”
(El-Shirazy:4) |
Setelah pencarian data, peneliti melakukan
pengelompokan siswa dengan metode belajar discovery learning dengan
memodifikasi penelitian dari Andriani & Wakhudin
(2020). Setelah pengelompokan, siswa diberi panduan untuk
mencari seperti patokan halaman, parafraf dan alinea, peneliti juga memberikan
paparan tentang pendidikan karakter dengan metode ceramah serta diskusi.
Tahap selanjutnya, siswa mulai diberi tugas untuk mencari
pendidikan karakter dari beberapa sub yang telah diberikan berupa
potongan-potongan kertas dari table yang telah peneliti sebutkan di atas. Siswa
juga diminta untuk mencari hikmah dari cerita tersebut dan menyiapkan jawaban
dari pertanyaan refleksi peneliti.
Tahap akhir peneliti memberi pertanyaan beberapa hal,
yaitu:
1.
Coba sebutkan
cerita mana yang mengandung pendidikan agama atau religi?
Jawaban: siswa
dapat menjawab secara seksama, dapat membedakan mana pendidikan religi serta
apa hikmah yang dapat diambil dari beberapa kutipan tadi.
2.
Coba jelaskan
pada cerita Rifa senang mendapatkan saingan atau rival seperti arum masuk pada
pendidikan karanter apa?
Jawaban: siswa
dapat menjawab bahwa bersaing dalam
pembelajaran termasuk pendidikan karakter menghargai prestasi, dimana kegiatan
ini merupakan hal yang baik sebagai bentuk jujur dan sportif.
3.
Dalam cerita
ada hal tentang kerja keras, menurut kalian apa kerja keras setelah membaca
kutipan cerita tokoh Rifa?
Jawaban: siswa
dapat menjawab kerja keras adalah usaha yang benar-benar dilakukan untuk
menghapai suatu tujuan dan siswa dapat menemukan cerita pada kutipan halaman
enam terdapat pendidikan kerja keras.
4.
Siswa diberi
pertanyaan tentang mengapa kita harus peduli terhadap sekitar? Coba contohkan
pada cerita novel Merindu Baginda Nabi!
Jawaban: siswa
menjawab sederhana dengan “kita harus saling tolong menolong kepada semua orang
yang membutuhkan” lalu mereka mencontohkan pada kutipan pada halaman 2-4.
Setelah refleksi tentang pendidikan karakter, peneliti
mencari tau apa yang mereka rasakan dengan metode pembelajaran discovery
learning menggunakan bacaan novel dan menghasilkan siswa merasa senang akan
hal itu dan terbantu untuk asik membaca serta meningkatkan pengetahuan mereka
tentang pembelajaran.
Penelitian ini tentu dapat dikatakan sebagai
penelitian yang refleksi dan kesan terhadap siswa, tentu penerapan kegiatan
literasi sebagai bahan pendidikan karakter akan sangat membantu guru dan siswa
menggapai tujuan 18 nilai pendidikan karakter yang ada Indonesia.
PENUTUP
Pendidikan karakter sebagai asas dasar pendidikan yang beretika dan
bermoral di Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan, pada
penelitian ini peneliti menerapkan kegiatan literasi untuk meningkatkan hal
itu. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan discovery learning, small group discussion serta penggunaan novel sebagai bahan bacaan siswa
kelas 6 MI dapat meningkatkan kesenangan dalam literasi, meningkatkan kemampuan
mencerna kalimat serta meningkatkan pendidikan karakter siswa. Tentu penelitian
ini masih banyak kekurangan, peneliti menyarankan untuk menerapkan penelitian
ini ke penelitian jenjang yang lebih tinggi seperti menggunakan metode
research and development.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini tidak akan terealisasi dengan sukses tanpa bantuan
berbagai pihak, kami ucapkan terima kasih kepada guru dan staff MIN 2 Bondowoso
yang telah meluangkan waktu serta mendukup penelitian ini sampai selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. R., Waluyo, H. J., & Wardani, N. E. (2019).
Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Novel Merindu Baginda Nabi Karya
Habiburrahman El-Shirazy. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia Di Era Revolusi Industri 4.0,” 37–40.
Afifah, K. R., & Istiqomah, W. N.
(2022). Pengembangan Literasi Berbasis Mobile Learning pada Masa Pandemi
Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu, 6(2),
1659–1667.
Andriani, A., & Wakhudin, W. (2020).
Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Di Mim Pasir Lor Karanglewas Banyumas. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2),
51–63.
Anggraini, M. S. A., & Zulfiati, H. M.
(2017). Implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di SD N
Kotagede 3 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Trihayu: Jurnal Pendidikan
Ke-SD-An, 3(3).
Anggreni, N. L. O. (2019). Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar Dapat ditingkatkan melalui Optimalisasi
Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion). Jurnal
Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(2), 201–208.
Bungin, B. (2012). Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Faridah, N. R., Afifah, E. N., &
Lailiyah, S. (2022). Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Kemampuan Literasi Numerasi dan Literasi Digital Peserta Didik
Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu Vol, 6(1).
Fauliyah, F. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan
Karakter Dalam Novel Anak-Anak Langit Untuk Membina Karakter Siswa Di Madrasah
Ibtidaiyah. AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI, 1(2), 94–111.
Harsanti, A. G. (2017). Pendidikan karakter
melalui pembelajaran sastra. FKIP E-PROCEEDING Universitas Jember,
623–636.
Hermawan, D., Fazrin, E. N., & Darma,
R. T. H. (2021). ILMU TASAWUF: Tuntunan Hidup Kitab Basah di Zaman Edan.
Pekalongan: Penerbit NEM.
Hidayatullah, M. F. (2019). Model
Pendidikan Karakter Sepenuh Hati Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Elementeris:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam, 1(2), 19–28.
Lubis, R. R., & Nasution, M. H. (2017).
Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah. JIP (Jurnal Ilmiah
PGMI), 3(1), 15–32.
Moleong, L. J. (2014). Metodelogi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Novianti, H. (2021). Nilai-nilai
pendidikan karakter dalam novel Ayah Karya Andrea Hirata untuk membina karakter
siswa Madrasah Ibtidaiyah. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Nugrahani, F., Widayati, M., & AM, A.
I. (2019). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi
Sekolah Berbasis Film. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 45–56.
Supriadi, U. S. (2014). Efektivitas
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Bangsa Melalui Ekstrakurikuler Pramuka. Edutech,
13(3), 374–385.
Us’an, & Suyadi. (2022). Implementasi
Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar: Upaya Pendidik Membentuk Karakter Siswa
Dalam Mempersiapkan Generasi Emas 2045 Berbasis Neurosains. MUALLIMUNA:
Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 7(2), 73–86.