Sabtu, 10 Juni 2023

 OPTIMALISASI LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MELALUI MEDIA BACAAN NOVEL

 

Drs. Sutijo

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bondowoso

Sutejo21051968@gmail.com

 

Abstrak: Delapan belas pendidikan karakter telah diterbitkan pada tahun 2013 lalu sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap merosotnya moral dan etika di Indonesia, berbagai inovasi dihadirkan oleh guru untuk menggapai karakter siswa yang salah satunya dengan novel yang dapat dikatakan sebagai sarana yang lengkap dalam memaparkan cerita dan hikmah yang mengandung banyak nilai pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa nilai pendidikan karakter pada Novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El-Shirazy, menerapkan pembelajaran literasi dengan metode discovery learning, small group discussion agar siswa dapat menangkap bacaan dengan baik serta mendapatkan pendidikan karakter dari empat yang diberikan yaitu pendidikan karakter religius, kerja keras, menghargai prestasi dan peduli sosial. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dipakai untuk menganalisis novel, observasi dan refleksi digunakan dalam kelas untuk mendapatkan data hasil literasi siswa dan tanggapan siswa. Sumber data pada penelitan ini berupa novel Merindu Baginda Nabi. Data pada penelitian ini berupa dialog antar tokoh dan narasi yang disampaikan implisit dan eksplisit oleh pengarang serta tanggapan siswa tentang pendidikan karakter pada novel. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa siswa merasa senang dengan metode ini, siswa dapat menangkap hikmah dalam novel pada kutipan yang diberikan peneliti serta dapat menjawab pertanyaan reflektif peneliti tentang pendidikan karakter.

 

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Kemampuan Literasi, Discovery Learning, Small Grup Discussion.

 

OPTIMIZATION OF LITERATURE AND CHARACTER EDUCATION FOR MADRASAH IBTIDAIYAH STUDENTS THROUGH NOVEL READING MEDIA

 

Abstract: Eighteen character educations were published in 2013 as a form of government concern for the decline in morals and ethics in Indonesia, various innovations were presented by teachers to reach student character, one of which was a novel which can be said to be a complete means of explaining stories and lessons that contain a lot of character education values. This study aims to describe some of the values of character education in the novel Missing Baginda Nabi by Habiburrahman El-Shirazy, applying literacy learning using the discovery learning method, small group discussions so students can catch reading well and get character education from the four given, namely religious character education , hard work, appreciate achievement and social care. This type of descriptive qualitative research is used to analyze novels, observation and reflection are used in class to obtain data on student literacy results and student responses. The data source for this research is the novel Missing the Prophet. The data in this study are in the form of dialogue between characters and narratives conveyed implicitly and explicitly by the author as well as students' responses about character education in the novel. Based on the results of the analysis it was found that students felt happy with this method, students could capture the wisdom in the novel in the quotes given by the researcher and could answer the researcher's reflective questions about character education.

Keywords: Character Education, Literacy Ability, Discovery Learning, Small Group Discussion.

 


PENDAHULUAN

Generasi anak di tahun 2022 sudah masuk di era anak yang cendrung berperilaku negatif akibat hadirnya teknologi dan pergaulan yang semakin bebas. Bahkan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020 mendapati 123 kasus anak yang berbau hal negatif seperti kekerasan fisik dan kekerasan seksual, bahkan melihat zaman sekarang sudah banyak masalah negara yang berkenaan dengan korupsi, nepotisme, sogok menyogok, tawuran dan freesex yang seakan menjadi momok menakutkan untuk perkembangan negara (Lubis & Nasution, 2017; Us’an & Suyadi, 2022). Pengoptimalan Pendidikan tentu terus menerus ditingkatkan oleh lembaga dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, karena ini tentu menjadi suatu kekhawatiran yang sangat menakutkan bila melihat generasi zaman sekarang.

Salah satu harapan negara dapat mendidik generasi muda ke jenjang yang lebih mementingkan moralitas dan etika dimana sekarang mulai terkikis dan tergerus zaman (Hermawan, Fazrin, & Darma, 2021). Pendidikan madrasah ibtidaiyah merupakan suatu pendidikan yang secara mutlak sebagai dasar pendidikan karakter, dari sinilah Pendidikan karakter serta peningkatan literasi perlu terus diajarkan dan ditingkatkan kualitasnya. Tentu pemerintah menaruh harapan besar pada Madrasah Ibtidaiyah untuk meningkatkan pendidikan karakter dan literasi siswa sejak dini agar menjadi pribadi yang kuat dan teguh terhadap moralitas dan etika bangsa (Hidayatullah, 2019).

Berbagai ujicoba dan penelitian untuk meningkatkan pendidikan karakter telah banyak dilakukan, banyak metode yang diterapkan seperti memaksimalkan budaya sekolah, melalui kegiatan pramuka, kegiatan literasi, pembelajaran berbasis video serta melalui bacaan novel (Anggraini & Zulfiati, 2017; Nugrahani, Widayati, & AM, 2019; Supriadi, 2014). Bahkan penelitian melalui novel sebagai bacaan siswa banyak diterapkan untuk meningkatkan karakter dan kegemaran membaca siswa. Novel sebagai karya sastra tentu banyak manfaat bagi pembaca karena memiliki banyak makna kehidupan yang disampaikan secara inplisit dan eksplisit yang disampaikan pengarang (Abdullah, Waluyo, & Wardani, 2019).

Berbagai penelitian tentu merupakan bentuk ikhtiar dari peneliti dan guru untuk mendapatkan kualitas anak didik yang semakin baik dan berkarakter, sehingga  peneliti juga memiliki fokus penelitian bagaimana pengoptimalisasian literasi dan pendidikan karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah melalui media bacaan novel karena memiliki banyak bacaan mendidik dan berkarakter yang dapat disesuaikan dengan pembelajaran siswa.

Usaha optimalisasi literasi siswa telah banyak dilakukan, salah satunya oleh Faridah, Afifah, & Lailiyah (2022) yang mencoba project based leading digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi numerisasi dan digital pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah, penelitiannya menunjukkan bahwa PBL sangat efektif dalam meningkatkan literasi siswa.

Penelitian lain berkenaan literasi oleh Afifah & Istiqomah (2022), penelitian tersebut memaksimalkan Mobile Learning sebagai peningkat literasi, terbukti hal ini bisa menjadi inovasi pembelajaran di masa pandemi yang membuat peserta didik memiliki ketertarikan atas suka, cinta, gemar serta berminat membaca.

Fokus pada penelitian pendidikan karakter, penelitian Fauliyah, (2020) menyebutkan bahwa penerapan novel sebagai salah satu sumber untuk menerapkan karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah dapat diterapkan melalui nilai-nilai pada novel dengan memanfaatkan program sekolah serta pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai pembiasaan membaca, berfikir dan berkarakter.

Penelitian Harsanti (2017) mengungkapkan bahwa sastra dapat digunakan sebagai media pencerahan mental serta intelektual dalam peningkatan karakter, sehingga diharapkan dengan pembelajaran ini dapat juga menumbukna kesadaran membaca dan menulis sesuai asas dan target negara untuk membina pendidikan karakter.

Penelitian lain, Novianti (2021) menghasilkan bahwa novel dapat dijadikan salah satu media pembinaan pendidikan karakter, cakupan pendidikan karakter pada novel Ayah karya Andrea Hirata dapat diterapkan di berbagai kegiatan siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah seperti kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler serta rutinitas kegiatan sehingga diharapkan menjadi kebiasaan yang baik dalam pengambilan makna-makna kehidupan melalu novel.

Pada penelitian ini memiliki fokus untuk mencari tahu bagaimana novel Merindu Baginda Nabi sebagai karya sastra diterapkan dan dikembangkan sebagai media optimalisasi literasi dan pendidikan karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bondowoso.

 

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif dengan beberapa tahapan yaitu 1) peneliti mencoba mencari data-data pendidikan karakter pada Novel Merindu Baginda Nabi dengan menggunakan metode analisis content, merupakan teknik penelitian untuk mencari refernsi yang replikabel dan valid sesuai konteks penelitian (Moleong, 2014); 2) peneliti menggunakan metode diskusi kelompok kecil (Small Group Discussion) sebagai wadah mereka untuk bertukar pendapat dan saling merefleksi antar teman terhadap pendidikan karakter yang ada novel, Anggreni (2019) mengungkapkan bahwa teknik ini dapat digunakan sebagai strategi kerjasama untuk meningkatkan prestasi siswa;  3) peneliti menggunakan ceramah, diskusi, demonstrasi dan teknik tanya jawab terhadap siswa untuk mendapatkan data bagaimana kepekaan mereka terhadap pendidikan karakter yang dibaca dan bagaimana refleksi minat baca terhadap novel, Bungin, (2012) mengungkapkan bahwa proses ini merupakan teknik memperoleh keterangan penelitian dengan tanya jawab tatap muka, selain itu peneliti juga menggunakan discovery learning untuk meningkatkan kemampuan mencari data dan meningkatkan kemampuan literasi siswa yang disandingkan dengan pendidikan karakter yang ada pada buku bacaan seperti pada penelitian Andriani & Wakhudin (2020).

Data pada penelitian ini berupa temuan-temuan pendidikan karakter Novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El-Shirazy dan hasil observasi partisipatif dengan metode pembelajaran discovery learning. Sumber data pada penelitian ini yakni berupa dokumen Novel Merindu Baginda Nabi, jurnal ilmiah dan teori bacanaan berkenaan dengan penelitian, dan hasil obeservasi berkenaan optimalisasi literasi dan pendidikan karakter melalui bacaan novel.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Peneliti mengonsep beberapa langkah untuk menggapai hasil penelitian berupa hasil konsep optimalisasi literasi dan peningkatan pendidikan karakter melalui bacaan novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El-Shirazy, yang secara sederhana pada paparan berikut.

1.     Pencarian data pendidikan karakter pada novel Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El-Shirazy oleh peneliti.

2.     Pengelompokan siswa menjadi 4 kelompok di kelas.

3.     Pemberian data bacaan kelompok.

4.     Siswa diminta untuk mencari data bacaan yang diberikan dan diminta untuk membaca serta memahami makna (kegiatan literasi).

5.     Kegiatan refleksi untuk mengetahui bagaimana makna-makna pendidikan karakter tersampaikan pada ingatan siswa.

6.     Kegiatan refleksi untuk mengetahui hal yang menarik dalam pembelajaran dengan membaca novel.

Tahap awal peneliti melaksanakan pencarian data dan ditemukan 4 pendidikan karater yang cocok bagi siswa-siswi kelas 6 MI di MIN 2 Bondowoso, yaitu 1) pendidikan karakter religius; 2) pendidikan karakter kerja keras; 3) pendidikan karakter menghargai prestasi; 4) pendidikan karakter peduli sosial. Berikut beberapa kutipan tersebut.

Tabel 1 Temuan Data Pendidikan Karakter

 

No

Jenis Pendidikan Karakter

Kutipan

1

Pendidikan Karakter Religius

“Dari jendela pesawat, ia menikmati ayat-ayat kauniyah. Hatinya terus bertasbih. Tak terasa pelpuk matanya basah. Ia merasa seperti sedang bermimpi, tapi yang dialaminya bukanlah mimpi. Itu nyata.” (El-Shirazy:1)

“Allah telah memberikan nikmat berlimpah-ruah. Ia memiliki segala yang dimiki remaja seusianya. Bahkan lebih, Allah juga telah menganugrahunya orang tua angkat, yang mengasuhnya kasih sayang kepadanya. Ia hidup berlimpah cinta.” (El-Shirazy:2)

“Allah sangat mencintainya, sangat menyayanginya. Itu yang selalu ia hayati. Itu yang membuat hati dan kedua matanya basah dalam tahmid dan tasbih.” (El-Shirazy:2)

“Yang jelas, banyak orang yang ingin meninggal seperti Mbah Tentrem. Meninggal di dalam masjid, pas pengajian, berdzikir dan membaca sholawat untuk kanjeng Nabi SAW.” (El-Shirazy:3)

2

Pendidikan Karakter Kerja Keras

“Arum harus bekerja keras untuk meraihnya dan ia akan bekerja keras untuk mempertahankan prestasinya. Itu baru seru dan keren. Berkompetensi dengan sehat itu mengasikkan.” (El-Shirazy:6)

“Suasana rumah pak Mustain dan cerita keluarganya sangat berbeda dengan keluarga tuan Bill Edwards. Di rumah pak Mustain masih kental bau ingatan akhiratnya, masih ada kalimat sejenis “biar terang kubur kita kelak,” tetapi di rumah tuan Bill Edwards sama sekali tidak ada. Yang ada bagaimana bekerja secara profesional, fokus meraih dolar dan bagaimana menikmati hidup semaksimal mungkin tanpa mengganggu orang lain.” (El-Shirazy:19)

“... ia pernah dibuang di tempat sampah, sementara mereka tidak pernah. Tetapi harapan dan cita-cita besar ada dalam jiwanya ia rasa tidak kalah” (El-Shirazy:20)

“... maka saya harus belajar, tidak boleh malas, nanti saya kalah. Saya bayangkan dia belajar dua jam, maka saya harus belajar tiga jam. Maka saya merasa Arum adalah sparing partner saya dalam meraih prestasi ...” (El-Shirazy:46)

3

Pendidikan Karakter Menghargai Prestasi

“Ia senang memiliki rival berkompetensi yang cerdas seperti arum. Meskipun ia merasa selama ini Arum kurang begitu bersahabat dengannya.” (El-Shirazy:6)

“Apresiasi yang sangat hangat ia terima dari seluruh siswa dan guru di sekolah itu. Dan tidak ketinggalan juga dari Tuan Bill dan Nyonya Barbara. Ia harus mengakui dalam apresiasi pada prestasi, orang-orang Amerika lebih baik dari orang indonesia...” (El-Shirazy:10)

“Ya, di Amerika ia sangat diapresiasi, tapi apresiasi ia dapatkan dari keluarga besarnya di Indonesia jauh lebih dahsyat.” (El-Shirazy:25)

“Tidak bisa, kau harus bersama kami, naik ke kelas dua belas. Sebab kau absen tidak masuk kelas kan sudah diizinkan sekolah. Dan ke Amerika kan pertukaran pelajar, jadi duta sekolah. Seharusnya sekolah bangga, dong! Itu prestasi besar!...” (El-Shirazy:32)

4

Pendidikan Karakter Peduli Sosial

“Nenek itu menyelamatkannya sebelum hujan lebat turun. Jika hujan lebat itu turun dan ia masih berada di tempat sampah itu, entah bagaimana kodisi nasibnya. Ia tidak tahu.” (El-Shirazy:2)

“Lalu Allah mengirim sepasang suami istri berhati malaikat yang kini ia kenal sebagai kedua orangtuanya. Orang-orang memangguk mereka pak Nur dan Bu Sal atau bu Salamah. Sepasang suami istri yang sudah delapan tahun menikah tapi tidak juga dikaruniai keturunan. Pak Nur dan Bu Sal memohon sampai menangi kepada mbah Tentrem itu agar mereka diizinkan merawat dan mengasuhnya...” (El-Shirazy:3)

“Hampir semua orang mengakui bahwa mbah tentrem yang sederhana itu orangnya ikhlas, suka menolong, dan baik pada siapa saja.” (El-Shirazy:3)

“... Dan kalau bicara masalah dermawan, mungkin dari satu kampung ini orang yang paling dermawan. Masjid ini berdiri di atas tanah wakafnya. Subhanallah, dari jualan nasi pecel bisa wakaf tanah untuk masjid” (El-Shirazy:4)

 

Setelah pencarian data, peneliti melakukan pengelompokan siswa dengan metode belajar discovery learning dengan memodifikasi penelitian dari Andriani & Wakhudin (2020). Setelah pengelompokan, siswa diberi panduan untuk mencari seperti patokan halaman, parafraf dan alinea, peneliti juga memberikan paparan tentang pendidikan karakter dengan metode ceramah serta diskusi.

Tahap selanjutnya, siswa mulai diberi tugas untuk mencari pendidikan karakter dari beberapa sub yang telah diberikan berupa potongan-potongan kertas dari table yang telah peneliti sebutkan di atas. Siswa juga diminta untuk mencari hikmah dari cerita tersebut dan menyiapkan jawaban dari pertanyaan refleksi peneliti.

Tahap akhir peneliti memberi pertanyaan beberapa hal, yaitu:

1.     Coba sebutkan cerita mana yang mengandung pendidikan agama atau religi?

Jawaban: siswa dapat menjawab secara seksama, dapat membedakan mana pendidikan religi serta apa hikmah yang dapat diambil dari beberapa kutipan tadi.

2.     Coba jelaskan pada cerita Rifa senang mendapatkan saingan atau rival seperti arum masuk pada pendidikan karanter apa?

Jawaban: siswa dapat menjawab  bahwa bersaing dalam pembelajaran termasuk pendidikan karakter menghargai prestasi, dimana kegiatan ini merupakan hal yang baik sebagai bentuk jujur dan sportif.

3.     Dalam cerita ada hal tentang kerja keras, menurut kalian apa kerja keras setelah membaca kutipan cerita tokoh Rifa?

Jawaban: siswa dapat menjawab kerja keras adalah usaha yang benar-benar dilakukan untuk menghapai suatu tujuan dan siswa dapat menemukan cerita pada kutipan halaman enam terdapat pendidikan kerja keras.

4.     Siswa diberi pertanyaan tentang mengapa kita harus peduli terhadap sekitar? Coba contohkan pada cerita novel Merindu Baginda Nabi!

Jawaban: siswa menjawab sederhana dengan “kita harus saling tolong menolong kepada semua orang yang membutuhkan” lalu mereka mencontohkan pada kutipan pada halaman 2-4.

 

Setelah refleksi tentang pendidikan karakter, peneliti mencari tau apa yang mereka rasakan dengan metode pembelajaran discovery learning menggunakan bacaan novel dan menghasilkan siswa merasa senang akan hal itu dan terbantu untuk asik membaca serta meningkatkan pengetahuan mereka tentang pembelajaran.

Penelitian ini tentu dapat dikatakan sebagai penelitian yang refleksi dan kesan terhadap siswa, tentu penerapan kegiatan literasi sebagai bahan pendidikan karakter akan sangat membantu guru dan siswa menggapai tujuan 18 nilai pendidikan karakter yang ada Indonesia.

 

PENUTUP

Pendidikan karakter sebagai asas dasar pendidikan yang beretika dan bermoral di Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan, pada penelitian ini peneliti menerapkan kegiatan literasi untuk meningkatkan hal itu. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan discovery learning, small group discussion serta penggunaan novel sebagai bahan bacaan siswa kelas 6 MI dapat meningkatkan kesenangan dalam literasi, meningkatkan kemampuan mencerna kalimat serta meningkatkan pendidikan karakter siswa. Tentu penelitian ini masih banyak kekurangan, peneliti menyarankan untuk menerapkan penelitian ini ke penelitian jenjang yang lebih tinggi seperti menggunakan metode research and development.

 

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini tidak akan terealisasi dengan sukses tanpa bantuan berbagai pihak, kami ucapkan terima kasih kepada guru dan staff MIN 2 Bondowoso yang telah meluangkan waktu serta mendukup penelitian ini sampai selesai.

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. R., Waluyo, H. J., & Wardani, N. E. (2019). Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Novel Merindu Baginda Nabi Karya Habiburrahman El-Shirazy. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Era Revolusi Industri 4.0,” 37–40.

Afifah, K. R., & Istiqomah, W. N. (2022). Pengembangan Literasi Berbasis Mobile Learning pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu, 6(2), 1659–1667.

Andriani, A., & Wakhudin, W. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Model Pembelajaran​ Discovery Learning Di Mim Pasir Lor Karanglewas Banyumas. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 51–63.

Anggraini, M. S. A., & Zulfiati, H. M. (2017). Implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di SD N Kotagede 3 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(3).

Anggreni, N. L. O. (2019). Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar Dapat ditingkatkan melalui Optimalisasi Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion). Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(2), 201–208.

Bungin, B. (2012). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Faridah, N. R., Afifah, E. N., & Lailiyah, S. (2022). Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Literasi Numerasi dan Literasi Digital Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu Vol, 6(1).

Fauliyah, F. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Anak-Anak Langit Untuk Membina Karakter Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah. AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI, 1(2), 94–111.

Harsanti, A. G. (2017). Pendidikan karakter melalui pembelajaran sastra. FKIP E-PROCEEDING Universitas Jember, 623–636.

Hermawan, D., Fazrin, E. N., & Darma, R. T. H. (2021). ILMU TASAWUF: Tuntunan Hidup Kitab Basah di Zaman Edan. Pekalongan: Penerbit NEM.

Hidayatullah, M. F. (2019). Model Pendidikan Karakter Sepenuh Hati Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Elementeris: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam, 1(2), 19–28.

Lubis, R. R., & Nasution, M. H. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah. JIP (Jurnal Ilmiah PGMI), 3(1), 15–32.

Moleong, L. J. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Novianti, H. (2021). Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ayah Karya Andrea Hirata untuk membina karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Nugrahani, F., Widayati, M., & AM, A. I. (2019). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Film. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 45–56.

Supriadi, U. S. (2014). Efektivitas Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Bangsa Melalui Ekstrakurikuler Pramuka. Edutech, 13(3), 374–385.

Us’an, & Suyadi. (2022). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar: Upaya Pendidik Membentuk Karakter Siswa Dalam Mempersiapkan Generasi Emas 2045 Berbasis Neurosains. MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 7(2), 73–86.